Hunian murah di Jakarta? Masih ada tidak ya kira-kira rumah dengan dengan harga terjangkau? Pertanyaan tersebut sering kali terucap oleh para milenial, sebenarnya bukan dari kalangan milenial saja.
Tak sedikit juga generasi baby boomer menanyakan hal demikian. Karena perbedaan harga lahan sejak dulu sampai sekarang naik dratis.
Mungkin bagi mereka yang sampai saat ini masih belum mempunyai rumah alias ngontrak, merasa menyesal. Sebab belum terpikirkan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya demi mempunyai hunian sendiri.
Alhasil mereka berharap kepada anaknya agar nasibnya tidak seperti mereka kelak.
Biaya perbulan kontrakan di daerah Jakarta berkisar Rp. 850.000 – Rp. 1.000.000, jika kita hitung dalam kurun waktu 12 bulan (Rp. 850.000 x 12 bulan = Rp. 10.200.000).
Uang tersebut dalam 5 tahun bisa untuk DP rumah pribadi, itu saja kami ambil dari harga termurah dan kontrakan yang tidak terlalu sempit.
Tak sedikit orang yang berpendapat bahwa masih ada hunian dengan harga Rp. 350 Juta bahkan kurang dari itu di Ibukota Jakarta, hanya letaknya tidak terlalu strategis.
Ada juga pendapat lain, mustahil mendapatkan rumah murah. Mengingat untuk memenuhi kebutuhan pangan sudah sangat mahal.
Ternyata memang ada tempat tinggal dengan budget tersebut, namun bukan dalam bentuk perumahan melainkan “Rumah Kampung”.
Kekurangannya tidak bisa di akses kendaraan beroda empat, kebanyakan lokasinya ber-gang.
Hunian Murah di Jakarta
Beberapa orang yang merasa putus asa memperoleh tempat tinggal di Jakarta, mau tidak mau harus membeli rumah di wilayah Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.
“mengapa merasa putus asa, rumah di daerah tersebut kan juga tak kalah bagus?”
Mungkin lebih kepada jarak dari ke kantor menuju rumah, kebanyakan para karyawan bekerja di Jakarta.
Maksudnya untung menghemat waktu, tenaga dan biaya transportasi, apa daya tidak memperoleh hunian yang diincar.
Sebaiknya kumpulkan informasi terlebih dahulu sebelum menyerah, Inafina.id akan membantu anda memecahkan problematika mendapatkan rumah idaman anda beserta keluarga tercinta.
Anda bisa menggunakan metode seperti ini, beli rumah untuk investasi. Jadi walaupun lokasinya bukan daerah metropolitan asal aksesnya kemana-mana mudah sewakan saja.
Pendapatan dari uang sewa bisa anda kumpulkan untuk membeli rumah di wilayah Ibukota.
Alternatif lain adalah apartemen (sewa atau beli), semua kembali lagi kepada konsumen lebih tertarik tinggal dimana.
Kami akan mengulas beberapa kelebihan serta kekurangan mempunyai hunian apartemen :
Kelebihan
- Mudah Dijangkau
Pengembang selalu membangun apartemen di lokasi strategis dekat kantor, sehingga mudah dijangkau semua orang. Dekat sarana transportasi, tempat perbelanjaan atau tempat gym.
- Fasilitas Lengkap
Kolam renang, jogging trek, taman, kafe, dan restoran. Merupakan fasilitas pendukung yang sering terdapat di apartemen. Lengkapnya fasilitas tersebut membuat orang tertarik tinggal di sana.
Penghuni apartemen lebih mudah mendapatkan akses untuk menikmati sarana prasarana dengan mudah dibandingkan pemilik hunian murah di Jakarta.
- Praktis
Ukuran apartemen yang tidak terlalu besar memudahkan anda untuk membereskan dan merapikan ruangan. Segala perawatan gedung sudah dihandle oleh pengelola.
Jadi bagi anda yang tidak suka ribet atau kurang paham tentang hal teknis (mengecek pompa, memperbaiki saluran air) tak perlu cemas lagi, hubungi pihak pengelola gedung dan semua beres tanpa harus bersusah payah melakukannya sendiri.
- Keamanan Terjamin
Terbatasnya akses masuk karena hanya penghuni, petugas, pengelola, apartemen yang bisa masuk ke gedung.
Ketatnya petugas keamanan dan CCTV 24 jam dalam sehari di titik tertentu bisa menjangkau semua area. Kapan pun penghuni membutukan bantuan, satpam atau penjaga siap menolong.
- Bisa Melihat Pemandangan Indah
Setelah lelah melakukan aktivitas dikantor, ingin santai sejenak, tengoklah ke jendela. Kerlap kerlip lampu jalan dari atas terlihat sangat indah dan gedung-gedung pada malam hari pun demikian.
Hijaunya pemandangan pada pagi hari serta sejuknya udara membuat otak lebih fresh dan semangat.
- Jauh dari tetangga “Rese”
Privasi sangat penting bagi anda yang tidak terlalu suka suasana berisik atau bising selain itu dipenuhi tetangga tukang gosip.
Ini bisa jadi alternatif anda, sebab para penghuni apartemen tidak mau tahu urusan orang lain.
Kekurangan
- Sosialisasi Kurang
Rasa individualis lebih tinggi dibandingkan bila anda tinggal dirumah petak. Rasa kekeluargaan, kerukunan, antar warga sangat dijaga, terakhir rasa gotong royongnya pun tinggi.
- Budget Perawatan Besar
Setiap perbulan tipa penghuni wajib membayar biaya perawatan, service charge dengan harga yang terbilang cukup mahal.
Biaya tersebut meliput, jasa keamanan, listrik, kebersihan dan tempat parkir yang disediakan.
Besarnya tagihan tergantung dari besarnya luas unit apartemen, lain halnya kalau tinggal di rumah petak cukup membayar uang sampah dan satpam keliling.
- Harus Mematuhi Peraturan yang Berlaku
Dilarang memelihara hewan, pengenaan biaya tambahan bila mengubah eksiting interior unit.
- Gangguan Sinyal
Tingginya bangunan terkadang bisa mempengaruhi sinyal telekomunikasi.
- Tidak Mempunyai Lahan Sendiri
Bila punya rumah sendiri, pasti anda bebas untuk menanam tumbuhan jenis apapun walaupun sekalipun lahannya tidak luas, demi mempercantik rumah. Berbeda kalau harus tinggal di apartemen sulit untuk mempunyai taman pribadi.
Terdapat alasan lain kenapa orang jaman sekarang lebih memilih apartemen, harga hunian murah di Jakarta semakin tidak terjangkau kantong serta sempitnya lahan tanah karena banyak properti ilegal dibangun. Menyebabkan orang jakarta sulit mendapatkan hunian.
Status keluarga pun juga menjadi latar belakangnya, menyandang status single masih membuat anda bebas dari tanggung jawab menafkahi istri.
Walaupun tinggal di apartemen yang tidak terlalu luas, tipe studio juga sudah cukup.
Tak telalu memusingkan perawatan seperti rumah tapak. Kalaupun telah menikah masih ada pilihan tipe. Mulai dari kamar 2 atau 3 pun juga tersedia, sesuaikan saja dengan kebutuhan.
Hunian murah di Jakarta seharga Rp. 350 Juta memang hampir tersedia di semua tempat tapi ukurannya kecil, tidak bisa dilewati mobil serta tidak ada IMB nya.
Sebelum berniat membelinya selalu cek fisik secara keseluruhan apakah dibutuhkan perbaikan yang mengeluarkan kocek besar atau tidak.
Jika iya, sebaiknya pending dulu. Apalagi kalau uang yang dimiliki pas-pasan, sebab rumah second biasanya perlu perbaikan lebih.
Ketahuilah beberapa kerugian bila anda membeli rumah bekas :
- Pilihannya tidak banyak layaknya perumahan baru, baik dari segi tipe, lokasi dan harga jual.
- Pemiliki baru yaitu anda tidak mengetahui ketahanan bangunan, material apa saja yang digunakan serta berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan.
- Model rumah ada kemungkinan ketinggalan jaman
- Desain bangunan bila tidak sesuai dengan keinginan pemilik baru, perlu perombakan
- Kualitas konstruksi menurun
Berikut lima tanda negatif membeli rumah bekas :
- Dinding Retak
Namanya second pasti usia bangunan sangat tua, terkelupasnya cat dinding yang terlalu lebar bisa menjadi pertanda kerusakan rumah yang sulit diperbaiki dan berpengaruh pada struktur bangunan.
- Tembok Lembab dan Berjamur
Menemukan dinding lembab yang disertai bau menyengat? Hati-hati. Sigap juga jika anda melihat ada garam yang mengkristal di bagian dinding itu mendandakan kelembapan yang tinggi.
- Ruangan Gelap
Gaya tradisional terkesan gelap karena banyaknya sekat yang terpasang di dinding masing-masing. bila rumah seken yang konsumen beli pencahayaannya kurang, antisipasi dengan penambahan jendela atau ventilasi.
- Lokasi Buruk
Investor selalu mengutamakan lokasi sebelum membeli properti bekas, untuk memastikan apakah sudah tepat, strategis dan menjangkau semua area sesuai impian calon penghuni rumah baru.
Kalau ternyata letaknya dekat gang dan bising sangat mengganggu jam istirahat.
Mengenai hunian murah di Jakarta, Jangan hanya terpaku pada rumah saja, namun apartemen pun dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda yang ingin memperoleh semua fasilitas terbaik dan aman.
Ingin mempelajari tentang feng shui rumah, hanya ada disini.