Ada 22 alasan yang menjelaskan mengapa membeli rumah impian lebih baik daripada menyewa. Inafina.id akan memaparkannya disini dengan didukung oleh fakta yang terbukti.
Kepemilikan rumah selalu dianggap sebagai pintu gerbang ke kelas menengah dan tolok ukur Impian masyarakat kita.
Namun, banyak keluarga telah memilih untuk menemukan kebahagiaan tanpa harus memikirkan cicilan KPR atau KPA.
Padahal seharusnya yang perlu dipikirkan kedepannya ialah manfaat besar dari kepemilikan rumah yang tidak bisa digantikan dengan menyewa.
Penelitian menunjukkan bahwa memiliki rumah sendiri memiliki keuntungan yang berbeda daripada menyewa, terutama dalam hal membangun kekayaan bersih dan menyediakan lingkungan yang stabil untuk keluarga Anda.
Jika Anda masih memperdebatkan apakah harus menyewa atau membeli rumah, berikut ini daftar 22 alasan mengapa memiliki sendiri rumah impian lebih baik daripada menyewa.
#1. Lebih Murah Dibandingkan Sewa
Meskipun membeli rumah lebih mahal pada awalnya, sebenarnya dalam jangka panjang bisa lebih murah daripada menyewa jika Anda membuat strateginya dengan benar.
Menurut penelitian, kepemilikan rumah secara nasional rata-rata 38% lebih murah daripada menyewa, perhitungan didasarkan pada suku bunga tetap selama diatas 10 tahun.
Mereka membandingkan total biaya kepemilikan rumah (termasuk pemeliharaan, pajak, dan asuransi) dengan total biaya sewa untuk periode waktu yang sama dan menghubungkan perbedaan drastis di dalam biaya dengan meningkatnya biaya sewa dan rendahnya suku bunga KPR, yang saat ini sekitar 6 %- 9%.
Itu tidak berarti bahwa membeli rumah tidak mahal – Anda masih harus membayar sekitar 20% uang muka serta biaya-biaya lainnya yang tentu akan memakan seluruh isi tabungan Anda.
Faktanya adalah dengan membayar lebih besar dp untuk rumah sendiri, Anda benar-benar dapat menghemat uang dalam jangka panjang.
#2. Mendorong untuk Rajin Menabung
Berbicara tentang uang muka, sudahkah Anda mempertimbangkan bagaimana membayarnya? Siapa pun harus menabung untuk pembelian besar tersebut dan dibutuhkan disiplin ketat untuk menganggarkan dengan baik sehingga Anda dapat mencapai tujuan lebih cepat.
Banyak ahli berpendapat bahwa jika sudah memiliki rumah impian, seseorang akan lebih bertanggung jawab secara finansial karena mereka telah berupaya untuk menghemat uang untuk pembayaran down payment serta angsuran KPR perbulannya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh salah satu perusahaan asuransi menunjukkan bahwa pemilik rumah berada dalam kondisi finansial yang lebih baik karena mereka menunjukkan kebiasaan mengatur keuangan secara ketat.
Sebagai contoh, 65% membayar saldo kartu kredit mereka setiap bulan, 25% mencoba untuk membayar cicilan KPR dan 44% membayar semua tagihan dan sebagian disimpan.
Jika Anda membutuhkan alasan untuk menabung, melakukannya demi rumah impian harus menjadi motivasi yang cukup untuk menguatkan tindakan Anda.
#3. Bisa Membangun Ekuitas
Salah satu manfaat paling penting dari kepemilikan rumah adalah membangun ekuitas, yang merupakan bagian dari nilai rumah Anda.
Dalam istilah yang lebih teknis, ini adalah perbedaan antara nilai pasar rumah Anda dan jumlah utang Anda.
Jika Anda membayar 20% untuk rumah yang harganya 2.000.000.000, Anda akan berhutang 1.600.000.000 dan ekuitas Anda akan berjumlah 400.000.000 (bunga yang akan Anda bayarkan tidak termasuk dalam persamaan ini).
Cukup mudah, bukan? Namun, jika rumah Anda meningkat nilainya, ekuitas Anda juga ikut meningkat meskipun jumlah utang tetap.
Katakanlah dalam beberapa tahun, nilai pasar rumah Anda meningkat menjadi 2.750.000.000, dan Anda telah melunasi total 700.000.000, Anda masih berutang 1.300.000.000, tetapi ekuitas Anda akan bernilai 145.000.000,
Sebuah studi yang dilakukan menemukan bahwa pemilik rumah di bawah usia 35 memiliki ekuitas senilai rata-rata 530.700.000, pemilik rumah di atas usia 65 memiliki sekitar 2.128.000.000 dalam ekuitas rumah.
Jika Anda membeli rumah impian sekarang, bayangkan berapa banyak ekuitas yang bisa Anda miliki ketika pensiun!
Daripada uang Anda masuk ke kantong pemilik rumah yang Anda sewa, lebih baik Anda membayar demi sesuatu yang bisa menjadi lebih berharga dari waktu ke waktu.
#4. Meningkatkan Kekayaan Bersih
Kepemilikan rumah lebih dari sekadar impian masyarakat Indonesia, tapi itu juga merupakan cara yang efektif untuk membangun kekayaan bersih seseorang.
Memang, ketajaman bisnis dan pengetahuan investasi adalah cara lain untuk membangun kekayaan, tetapi bagi rata-rata orang, kepemilikan rumah telah menjadi metode yang paling patut dicoba dalam membangun kekayaan bersih.
Anda dapat menghitung kekayaan bersih dengan mengurangi kewajiban keuangan Anda dari aset Anda, yang meliputi investasi, tabungan, dana pensiun, ekuitas rumah, dan barang berharga lainnya.
Para ahli memperkirakan bahwa perumahan menyumbang 67% dari total kekayaan rata-rata orang Indonesia.
Kecuali jika Anda secara konsisten menyimpan dan menginvestasikan uang Anda melalui cara lain, sebuah rumah impian dapat berfungsi sebagai cara untuk menyimpan dan membangun kekayaan bersih.
#5. Rumah Dapat Menghargai Nilainya
Ayo jujur - properti tidak selalu menghargai nilainya dari waktu ke waktu (jika terjadi krisis), tetapi coba tebak apa? Banyak ahli percaya bahwa hal yang terburuk ada di belakang kita.
Jika Anda melakukan riset dan membeli rumah dengan kedua mata terbuka lebar, nilai rumah Anda dapat meningkat setiap tahun saat Anda memilikinya.
Para pengamat memperkirakan bahwa rata-rata rumah menghargai nilainya sekitar 3.5% setiap tahun, tetapi beberapa daerah mengalami peningkatan yang lebih tinggi.
Misalnya, beberapa perumahan yang terletak di pusat bisnis diperkirakan bisa meningkat nilainya lebih dari 10% pertahun.
Ketika memutuskan untuk membeli rumah impian, akan lebih baik untuk menghindari daerah dengan volume lalu lintas tinggi, resiko penyitaan, dan kejahatan karena rumah Anda bisa kehilangan nilainya.
Namun, pilihlah yang disekitarnya terdapat berbagai fasilitas berkualitas seperti sekolah yang bagus, lingkungan yang “naik-turun”, pusat bisnis, mall dan bahkan apabila berdekatan dengan Starbucks, maka itu bisa menjadi tanda-tanda bahwa rumah baru Anda pada akhirnya bisa bernilai lebih dari harga beli.
#6. Lebih Stabil
Membeli rumah merupakan langkah besar. Para peneliti menemukan bahwa tidak hanya pemilik rumah yang merasakan stabilitas ketika mereka menetap di rumah baru, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas lingkungan.
Sebuah studi yang disusun oleh para peneliti menunjukkan bahwa pemilik rumah lebih jarang pindah daripada yang hanya menyewa saja.
Hal itu dikarenakan para pemilik rumah lebih banyak berinvestasi dalam properti mereka, dan dengan demikian, hubungan yang terjalin dengan komunitas atau lingkungan sekitar akan menjadi lebih erat.
Di daerah dengan tingkat turnover tinggi, sulit untuk mengenal tetangga Anda, apalagi mempercayai mereka untuk menitipkan barang penting saat Anda sedang berlibur.
Bagi mereka yang mencari stabilitas dan suasana yang bertetangga, kepemilikan sebuah rumah impian mungkin menawarkan apa yang dicari.
#7. Anda Akan Memiliki Hubungan Sosial yang Kuat di Masyarakat
Pernahkah berharap Anda tinggal di salah satu lingkungan indah di mana Anda dapat meminjam sapu dari tetangga dan berbagi kue buatan sendiri dengan tetangga lain?
Jika Anda terus berpindah dari satu sewa ke sewa lainnya, Anda mungkin tidak mengenal tetangga dengan baik, selain dari obrolan ringan yang biasa Anda sampaikan.
Karena sebagian besar pemilik tinggal di rumah mereka untuk jangka waktu yang lebih lama, mereka lebih cenderung membentuk hubungan baik dengan tetangga dan lebih banyak berkontribusi dalam komunitas sekitar.
Sebuah studi yang diterbitkan menemukan bahwa kepemilikan rumah memberikan penghuni sebuah platform untuk terhubung dengan tetangga dan meningkatkan modal sosial mereka.
Alasannya sederhana – sebagai pemilik rumah, Anda memiliki kepentingan yang lebih besar di komunitas Anda dan memiliki waktu dan insentif untuk mengenal tetangga Anda pada tingkat yang lebih intim.
#8. Merasa Lebih Aman
Jika sudah memiliki rumah impian yang tepat, tidak akan ada yang namanya ancaman penggusuran dari pemda setempat kecuali bank mengambil alih rumah Anda.
Sebuah rumah akan tetap menjadi milik Anda sampai Anda memutuskan untuk menjualnya. Setiap negara memiliki undang-undang sendiri tentang penggusuran, tetapi dalam banyak kasus pemda dapat menggusur jika rumah tersebut melanggar peraturan dari pemerintah.
Misalnya rumah yang berada di bantaran kali, dalam jalur hijau atau ternyata pemerintah ingin membangun fasilitas umum seperti jalan tol, tentu semuanya dilakukan berdasarkan prosedur.
Apabila Anda membeli rumah di lokasi yang sudah berijin, maka Anda dapat hidup nyaman disana tanpa perlu adanya rasa ketakutan jika suatu saat akan dipindahkan.
Oleh sebab itu, membeli rumah pun, khususnya bangunan lama, Anda harus melihat history-nya atau mengecek secara teliti apakah surat-suratnya lengkap serta ada IMB nya.
#9. Privasi
Apakah ingin para tetangga mendengar anak Anda menangis kencang pada pagi hari, atau Anda dan suami sedang cek-cok keras dan tetangga mengetahuinya?
Jika tinggal di kontrakan, maka akan sangat memungkinkan bagi para penghuninya untuk “berbagi masalah “.
Itu sangat wajar sebab kita tahu bahwa bentuk dari kontrakan petak pada umumnya ialah sejajar menempel tanpa ada batas antar tembok dengan ruangan privasi penghuninya.
Seperti yang dapat disaksikan oleh penyewa mana pun, berbagi tembok dengan penyewa lain bisa menjadi canggung dan sangat menjengkelkan.
Selain tetangga yang ribut, penyewa juga harus berurusan dengan tetangga resek yang terkadang suka langsung masuk ke ruangan pribadi seperti kamar tidur.
Privasi adalah hal utama dan paling dicari oleh setiap orang sebab didalamnya mungkin terkandung unsur aib yang seharusnya orang lain tidak boleh tahu.
Jika sudah memiliki rumah sendiri, itu berarti Anda juga membeli lahan privasi yang tidak ternilai harganya.
#10. Dapat Menciptakan Rumah Impian Anda
Sebagai penyewa, Anda pada dasarnya tinggal di rumah orang lain dan tunduk pada peraturan kecil serta tingkah laku pemiliknya.
Ingin memasang rak di kamar untuk koleksi buku Anda? Lebih baik minta izin. Ingin mengubah warna ruang tamu? Lupakan.
Baca juga: Berapa Biaya Balik Nama Sertifikat Rumah di Notaris?
Ingin merobohkan tembok untuk membuat lebih banyak ruang pusat hiburan Anda? Juga tidak akan terjadi.
Saat Anda membeli rumah sendiri, Anda memiliki kendali lebih besar atas dekorasi ulang dan seluruh renovasi.
Dalam survei, 89% penyewa (tinggal di rumah kontrak) mengatakan bahwa dapat mendekorasi ulang ruangan akan menjadi kegembiraan tersendiri dan serasa memiliki rumah sendiri.
Jika Anda ingin berfantasi tentang menyesuaikan rumah impian, membeli sendiri adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan impian itu.
#11. Pembayaran KPR Tidak Akan Meningkat Terlalu Jauh Dibandingkan Kenaikan Harga Rumahnya
Jika Anda sudah berhasil membeli rumah walaupun masih kredit, maka selamat – rumah Anda mungkin akan naik nilainya di tahun-tahun mendatang.
Jika Anda seorang penyewa (kontrak) di lingkungan yang sedang naik daun, maka lebih baik bersiap diri untuk menerima kenaikan harga sewa yang seiring dengan meningkatnya permintaan perumahan di daerah tersebut.
Ketika Anda membeli rumah sendiri, angsuran bulanan Anda tidak akan menyimpang terlalu jauh dari pembayaran pertama Anda, meskipun persentase yang mengarah ke bunga dan pokok akan berubah seiring waktu.
Jadi menurut Anda mana yang lebih menguntungkan kedepannya?
Membayar harga sewa yang semakin tinggi dan Anda tetap tidak punya rumah atau membayar angsuran KPR tetapi Anda sudah memiliki rumah tersebut.
Merasakan kenaikan harga sewa itu sangat menyakitkan dibandingkan merasakan kenaikan harga rumah.
Jadi jangan ragu untuk mengambil properti walaupun melalui skema KPR sebab sudah pasti menguntungkan kedepannya.
#12. Dalam Kondisi Darurat Finansial, Anda Dapat Menggadaikan Sertifikatnya (SHM atau HGB)
Rumah impian adalah investasi paling berharga ketika Anda sudah melunasi kreditnya dan membangun ekuitas.
Namun, tidak hanya sampai disitu saja, ada lagi keunggulan yang bisa Anda gunakan dari aset berharga tersebut.
Jika saat ini Anda sedang mengalami kesulitan keuangan, maka gadai sertifikat rumah bisa menjadi solusi jangka pendek yang mampu menyelamatkan Anda.
Oleh sebab itu, sangat penting sekali untuk memberikan perhatian pada aset Anda tersebut mulai dari status sertifikatnya apakah sudah SHM atau HGB dan sudahkah atas nama Anda sendiri.
Faktor diatas sangatlah penting supaya pada saat Anda mengajukan pinjaman uang, jangan sampai terkendala hanya karena masalah suratnya masih berbentuk AJB (Akta Jual Beli).
Perhatikan juga kemampuan bayar, jangan meminjam diatas kapasitas Anda sebab berdampak pada pengambilalihan aset jika sampai terjadi gagal bayar / kredit macet.
Usahakan nilai angsuran perbulan tidak sampai 30% dari total penghasilan bulanan Anda, apabila sudah berkeluarga dan istri juga bekerja, itu akan lebih baik lagi.
Terakhir, jangan gunakan dana tunai tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumtif Anda namun digunakan hanya untuk kebutuhan yang produktif.
#13. Bisa Disewakan Kepada Orang Lain
Memiliki rumah impian pertama kali bukan berarti tidak akan pernah lagi memiliki rumah yang kedua dan seterusnya.
Apalagi investasi di bidang properti masih menjadi primadona bagi semua kalangan karena nilainya cenderung naik setiap tahunnya.
Meskipun kepemilikan rumah adalah komitmen jangka panjang, namun banyak orang menambah unit dengan niat agar bisa disewakan untuk menghasilkan pasif income.
Perhitungannya lebih menguntungkan apabila properti disewakan saja daripada menjualnya sebab pemilik akan mendapatkan 2 keuntungan yaitu dari kenaikan harga properti serta uang sewa yang diterima.
Saat ini kalangan menengah keatas sedang berbondong-bondong untuk membeli unit apartemen sebab disamping harganya yang tidak semahal rumah tinggal, dari segi kebutuhan untuk disewakan juga lebih tinggi.
Yup betul, permintaan sewa biasanya datang dari orang yang tinggal diluar kota dan ingin bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi kantornya.
Pasangan muda serta kaum milenial juga menjadi pangsa pasar sebab rata-rata masih belum memiliki kemampuan untuk membeli.
Sehingga bagi mereka, menyewa adalah solusi jangka pendek yang harus dilakukan.
#14. Anak-Anak Anda Akan Berperforma Lebih Baik di Sekolah
Para peneliti telah menemukan korelasi positif antara kepemilikan rumah dan prestasi akademik anak-anak.
Karena sebagian besar keluarga yang tinggal atau menetap dengan jangka waktu lama cenderung akan merasakan kehidupan yang lebih stabil bagi anak-anak mereka dibandingkan harus berpindah-pindah tempat tinggal.
Dan pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja akademik mereka. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang pindah sekolah terlalu sering, akan berkinerja lebih buruk di sekolah, yang mungkin disebabkan oleh penyesuaian dengan lingkungan baru, kurikulum baru, dan standar akademik yang berbeda.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Real Estate Ekonomi, mereka menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah milik sendiri melakukan 9% lebih baik untuk pelajaran matematika dan 7% lebih tinggi dalam kemampuan membaca.
Sementara bagi penyewa yang selalu berpindah-pindah setiap tahunnya, tampaknya harus lebih berusaha untuk memberikan stabilitas yang sama untuk anak-anak mereka, beberapa faktor mungkin di luar kendali karena mereka tinggal di properti yang bukan milik pribadi.
Jadi, raihlah sekuat tenaga rumah impian Anda supaya kehidupan keluarga juga akan menjadi sejahtera untuk jangka panjang.
#15. Perilaku Anak Anda Akan Semakin Positif
Bagi anak-anak yang tinggal di rumah milik sendiri, tidak hanya memengaruhi prestasi akademiknya – tetapi juga dapat memengaruhi perilaku sosial mereka.
Dalam studi yang sama, dikutip dari jurnal Real Estate Ekonomi, anak-anak tersebut menunjukkan masalah perilaku negatif 1 – 3% lebih sedikit daripada anak-anak yang tinggal di rumah sewa (berpindah-pindah).
Sebuah penelitian lainnya juga menemukan bahwa kepemilikan rumah pribadi menurunkan masalah perilaku buruk dan emosional di antara anak-anak berusia 4 hingga 16 tahun.
Pentingnya stabilitas pada kesejahteraan emosional anak-anak tidak dapat diremehkan.
Perubahan lingkungan dan pemisahan dari teman sebayanya yang muncul sebagai konsekuensi dari perubahan tempat tinggal dan sekolah dapat menyebabkan masalah perilaku.
Penyewa dan pemilik rumah dapat mencoba mengelola tekanan emosional anak-anak mereka, tetapi pemilik rumah memiliki kontrol lebih besar ketika mereka bertindak karena jika si anak sudah beradaptasi di lingkungan tempat tinggal maupun sekolah, maka tidak perlu khawatir untuk berubah lagi.
#16. Hidup Anda Akan Merasa Lebih Baik Dengan Tinggal di Rumah Impian
Anak-anak bukanlah satu-satunya yang mendapat manfaat dari memiliki rumah sendiri. Si pemilik rumah pun akan merasa lebih tenang dan terkendali terhadap lingkungan ketika sudah punya rumah pribadi.
Dalam sebuah penelitian yang telah dilakukan, mereka menemukan bahwa rasa kontrol yang didapat oleh pemilik rumah ketika memiliki unit sendiri akan berkontribusi pada kesehatan mental positif mereka.
Bahkan orang-orang yang tinggal kontrak pun mengakui bahwa kepemilikan rumah memiliki manfaat psikologis.
90% setuju bahwa memiliki rumah pribadi adalah sesuatu yang bisa dibanggakan, dan 75% mengatakan bahwa itu adalah tanda keberhasilan.
Menyewa dari orang lain bisa membuat frustrasi dan melemahkan diri, tetapi apabila sudah memiliki rumah sendiri, hal itu dapat memberikan rasa prestasi dan kebanggaan bagi seseorang.
#17. Hidup Akan Menjadi Lebih Sehat
Sekarang semakin banyak penyewa rumah di Jakarta menghadapi masalah seperti atap yang bocor, jamur di tembok, puing-puing, dan tumpukan sampah.
Tentu dengan keadaan seperti itu, mereka beserta keluarganya akan terancam kesehatan dan jiwanya jika tidak segera membenahi masalah-masalah tersebut.
Pada umumnya orang yang mengontrak justru malas bertanggung jawab terhadap beberapa hal karena tidak ada rasa memiliki rumah yang ditempati saat ini.
Bagi sebagian orang dianggap wajar saja karena mereka beralasan sudah mengeluarkan biaya cukup besar pertahunnya hanya untuk tinggal disitu.
Jika Anda sudah memiliki rumah sendiri, tentu akan rajin memelihara serta merawat dengan baik istana Anda tersebut.
Sehingga akan membuat hidup Anda dan keluarga menjadi lebih sehat yang pada akhirnya berpengaruh juga pada perilaku emosi keluarga khususnya anak-anak.
#18. Bisa Memiliki Hewan Peliharaan dengan Bebas
Jika Anda seorang penyayang binatang, keinginan untuk memiliki teman berbulu dapat digagalkan oleh aturan sewa yang ketat.
Si pemilik kontrakan mungkin fleksibel dalam hal burung dan ikan, tetapi anjing atau kucing sering kali menjadi pemecah kesepakatan bagi pemilik yang penuntut.
Mereka takut kalau si hewan tersebut akan mengotori permanen rumah yang disewakan atau biasanya juga mereka mendapat komplain dari penghuni lain, misalnya tetangga sekitar.
Menurut sebuah data, 32% penyewa adalah pemilik hewan peliharaan, dan dua pertiga dari mereka memiliki masalah dalam menemukan perumahan yang mau menerima hewan peliharaan.
Solusi yang biasanya mereka ambil ialah harus mengeluarkan uang ekstra dengan menitipkan kepada jasa penitipan hewan.
Kerumitan tersebut tak akan ditemui jika tinggal di rumah impian milik Anda sendiri, tidak akan ada yang berani komplain mengenai hewan peliharaan apapun yang dimiliki (asal bukan binatang buas ya…hehe).
#19. Anda Akan Lebih Berani Proaktif dalam Kegiatan Apapun
Semakin banyak aktif dalam komunitas, Anda mungkin juga akan lebih terlibat dalam aktivitas penting di lingkungan sekitar.
Hukum zonasi, pajak properti, dan tingkat kejahatan tampaknya akan lebih mudah Anda pahami jika sudah pasti tinggal lama di lokasi saat ini.
Sekarang para pemilik rumah juga cenderung lebih aktif secara politik di komunitas mereka karena semua alasan di atas.
Sebanyak 16% lebih mungkin memilih dalam pemilihan lokal (pilkada dan pemilu) daripada yang tinggalnya ngontrak.
Itu disebabkan karena si pemilik akan tinggal di lingkungan mereka untuk jangka waktu yang lebih lama sehingga mereka lebih akrab dengan orang-orang sekitar yang memiliki perbedaan atau persamaan mengenai pandangan politik.
#20. Tinggal Dilokasi yang Sebagian Besar Rumahnya Terawat
Jika rumah telah disewakan kepada orang lain selama bertahun-tahun, maka dapat kita lihat pasti di beberapa bagian ada yang rusak.
Walaupun pada umumnya si pemilik properti yang harus bertanggung jawab apabila si pengontrak lama telah pindah dan rumah tersebut ingin diisi oleh orang baru, namun terkadang ada beberapa bagian butuh renovasi yang cukup signifikan sehingga akan memakan banyak biaya lagi.
Ini dapat menjadi suatu contoh bahwa apabila Anda berada di lokasi perumahan yang cukup nyaman namun ada beberapa rumah terlihat kumuh, mungkin saja itu rumah yang disewakan dan tidak dipelihara dengan baik oleh si pengontrak.
Mungkin kita akan lebih merasa bahagia apabila tinggal di komunitas yang mau merawat tempat tinggalnya supaya lingkungan makin terasa asri dan nyaman.
Lokasi dengan tingkat turnover tinggi rata-rata kurang memperhatikan hal tersebut, sedangkan orang yang menetap lama akan lebih banyak berinvestasi dalam pemeliharaan, keselamatan, dan estetika komunitas mereka.
Tujuan memiliki rumah impian akan semakin lengkap jika para warganya juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap kenyamanan hidup bertetangga.
#21. Mendapatkan Tetangga yang Tepat
Studi menunjukkan bahwa lokasi yang dihuni langsung oleh sebagian besar pemilik rumah, memiliki tingkat kejahatan yang lebih rendah.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa pemilik rumah pribadi memiliki ikatan lebih kuat dengan lingkungan sekitar dan lebih terlibat dalam kegiatan positif di komunitas mereka.
Mereka berkontribusi secara proaktif sehingga membuat lingkungan menjadi aman serta nyaman. Ini tentu akan berdampak bagus.
Jika baru menempati, mungkin masih terasa canggung, namun apabila sudah menetap lama, maka secara perlahan Anda akan cocok dan merasa nyaman dengan tetangga sekarang.
Tetangga itu sangat penting karena jika Anda mengalami musibah, bukan keluarga atau saudara yang akan terlebih dahulu menolong, namun tetangga Anda lah yang akan langsung membantu.
#22. Anda Akan Memiliki Sesuatu yang Bisa Ditinggalkan ke Anak-Anak Anda
Keberhasilan finansial orang tua dapat menentukan sekolah apa yang dihadiri oleh anak-anak mereka, teman sebaya seperti apa yang akan tumbuh bersama anak mereka, peluang pendidikan, prospek perguruan tinggi, prospek karier masa depan dan kemampuan mereka untuk menumbuhkan kekayaan sebagai orang dewasa nantinya.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan, para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang orang tuanya memiliki penghasilan tinggi, maka tingkat kemungkinan si anak akan memiliki rumah sendiri di masa depan juga akan semakin tinggi.
Banyak penyewa rumah juga setuju bahwa kepemilikan rumah secara pribadi dapat memberikan manfaat positif kepada anak-anak.
Dalam survei, 90% penyewa sepakat bahwa rumah adalah sesuatu yang bisa diwariskan kepada anak-anak mereka.
Jika orang tua berinvestasi pada tempat tinggal atau properti, maka otomatis akan membangun kekayaan bersih mereka dan dampak jangka panjangnya ialah itu dapat sangat mempengaruhi hasil kehidupan anak-anak mereka.
Bingung mencari rumah impian yang sesuai dengan budget Anda? Segera hubungi tim Inafina.id supaya mimpi Anda bisa segera terwujud.